Jumat, 07 Mei 2010

Cuma Rekreasi Biasa

sebenarnya alam itu sudah lengkap, cuma seiring kebutuhan hidup yang kian hari kian meningkat terpaksa manusia membuat alternatif lain untuk memuaskan kebutuhannya. kemarin, saya beserta teman-teman sekelas pergi ke obyek wisata alam di Palutungan (kuningan). saat itu kami butuh penyegaran pikiran, dan hati. setelah beberapa bulan otak kami dijejali bahasa pemrograman yang tidak jelas, algoritma yang membuat otak kami berpilin, struktur data yang memaksa kami mengatur variabel secara teratur, dan kalkulus yang berhasil seratus persen memenuhi setengah isi otak dengan rumus-rumus yang dipaksakan masuk bak kondektur memasukkan penumpang ke angkot yang sudah jelas penuh dengan penumpang.

terbukti, wisata alam di situ menyediakan penyegaran dan pemulihan keterpurukan otak dengan cepat. resepnya kurang lebih seperti ini: pohon pinus yang berbaris rapat, tapi tidak rapih, rumput liar yang berembun, udara dingin setara AC 16 derajat di kelas, tanah longsor yang membuat kami memutar jalan menuju air terjun dan melihat bukit dari tempat yang lebih tinggi, air sungai super dingin yang bisa membuat pilek berbulan-bulan, air terjun yang jatuh tidak beraturan, kalau kita berdiri di bawahnya serasa pijat refleksi seharga enam puluh ribu rupiah, cuaca cerah seperti tanda setujuNya Illahi untuk kita berwisata, dan canda tawa yang tidak pernah kehabisan stock. resep yang manjur menurut saya.

akibatnya: kami jadi lupa waktu, tak apa lah. urat-urat senyum jadi lebih longgar. setelah mencicipi dinginnya air terjun, saya penasaran kira-kira ada apa ya di atas air terjun itu. tanpa berpikir akan tersesat, saya coba cari jalan menuju ke atas. dan ketemu.

lagi-lagi saya disuguhi pemandangan unik. pemandangan yang tidak pernah saya temui di sudut-sudut desa saya, tidak pernah ada di gang-gang penyeka rumah di sana. sekumpulan serangga terbang warna-warni terbang kesana kemari, ada capung, kupu-kupu dan sebagainya. tampaknya serangga itu bukan serangga kota yang mayoritas warnanya coklat. sayangnya saya tidak membawa kamera. jadi cuma saya abadikan dalam benak saja.

dua puluh empat jam rupanya belum cukup panjang bagi saya. karena cuma batas waktu dua belas jam saja saya bisa beraktifitas. hari itu semua kesenangan selesai sekitar jam empat sore, sisanya saya asumsikan untuk istirahat. kalau otak ingin senang resikonya badan jadi pegal, jadi tidak ada salahnya kalau istirahat.

4 komentar:

Anonim mengatakan...

Untung aku bukan anak teknik. Gila! Bisa mampus aku kalo kayak kamu, Ris. Komputeran tiap hari juga bisa bikin badan pegel. Belum mata capek.
Mau tau rekreasiku?
Keluar kamar, nyari udara seger di luar, ambil minum atau cemilan, dan ngelamun. ;)

aris sunjaya mengatakan...

klo nglamun jangan ditanya...
tiap ada kesempatan saya pasti ngelamun,, untung enggak pernah kesurupan.

Brahm mengatakan...

Paluntungan? Wisata penyegaran pikiran kok yg deket2, Ris?

aris sunjaya mengatakan...

klo dari rumah saya aga jauh

Posting Komentar