Senin, 17 Mei 2010

Cacing

hari ini hari pertama Ujian Tengah Semester, aktifitas pagi dimulai lebih pagi deh. sarapan dengan telor dadar pun jadi tidak berasa, begitu masuk, begitu habis. tidak sampai satu piring penuh nasinya. tanpa basa-basi dan mengikat tali sepatu saya pergi ke kampus.

di kampus saya hanya sempat minum es, sambil nyemil sedikit. siang hari tidak sempat makan apa-apa. badan serasa lemas. setelah pulang dari kampus saya malah browsing bercanda tawa dengan si Maya. perut keroncongan. tidak tahu kenapa saya malas makan hari ini. padahal lapar. tapi untung perut tidak sampai sakit. para penghuni perut pun protes lah pastinya.

"ini orang kenapa sih enggak makan-makan?" kata Cacing.

"tahu kali kita cuma manfaatin makanan yang masuk doang" kata Cacing yang lain.

"seenggaknya kita bantu dia dong, dia bisa makan banyak tanpa harus gendut. sekarang kita kan yang terancam kurus". protes cacing pertama.

simulisasi cacing-cacing itu begitu nyata di pikiran saya. cacing yang pertama memang rakus, badannya lebih panjang dari cacing yang kedua dan mulai mengurus. cacing yang kedua tidak ada perubahan baik saya makan, maupun tidak makan sama sekali.

permainan benak memang mengasikan. dengan berpikir ada cacing yang kelaparan saya jadi kasihan. jadi saya tidak tega melihat mereka kelaparan jadi saya cari makanan sore itu. tetap tidak ketemu.

"lapar!, Lapar!" Cacing pertama semakin menjadi-jadi. ia menjadi lebih kurus.

petang hari di rumah saya belum ada lauk yang bisa diduetkan dengan nasi. sabar ya cacing-cacingku. puasa deh hari ini.

3 komentar:

Rie mengatakan...

Aduuuh... kasian banget cacingnya...

aris sunjaya mengatakan...

lebih kasian ke cacingnya atau ke sayanya?

Rie mengatakan...

Cacingnya dong!
Lateral thinking ada kok. Cari aja di search engine atau klik tag literary. Yg ttg realistic dialogue juga bisa dipake, kayaknya.

Posting Komentar